Pages

Sabtu, 05 Desember 2015

Sepenggal Obrolan Perjalanan Menuju Basecamp Merbabu

Bobi setelah berjalan karena motor yang ditumpanginya tidak cukup kuat untuk boncengan
Yamaha Crypton buatan tahun 2001 melaju mulus, menerobos lenggangnya Jalan Magelang. Jam-jam orang kerja sudah mulai bekerja dan anak sekolah sudah mulai pelajaran menjadikan jalanan serasa milik segelintir orang terutama para pengangguran. Dan salah satu keuntungan pengangguran adalah dapat memacu kendaraan dengan kecepatan yang sedikit lebih konstan tanpa banyak menekan dan menginjak tuas rem. 

Keluar dari kota Kabupaten Sleman, kontras terlihat langit di atas Gunung Merapi, Merbabu dengan Gunung Sindoro, Sumbing. Awan hitam bergelanyut di atas Merapi dan Merbabu sementara langit biru dengan hanya semburat awan putih bersih berada di atas Sindoro Sumbing.

“Wah Bob, bakalan kehujanan kita di Merbabu ntar. Lihat tu!”

“Ah, jangan lah! Kamu harus berpikiran positif. Kalau berpikiran positif nanti hasilnya juga positif”

“Justru sebaiknya kita itu berpikiran negatif. Dalam hukum magnet dan listrik, yang negatif akan menarik yang positif. Dan yang positif akan menarik yang negatif. Nah, kalo kita berpikirannya negatif, pasti nanti yang jadi kenyataan hal-hal yang positif”

“Bisa aja kau bocah!”

“Apa kita ke Sumbing aja Bob, di sana cerah kelihatannya?!”

“Iya sekarang di sana cerah. Tapi sekarang pasti lagi banyak yang berpikiran positif tentang Sumbing. Jadi mungkin nanti sorean awan di Merbabu dan Merapi ketarik ke sana, dan gantian Merapi Merbabu yang cerah. Jadi kita tetap ke Merbabu aja”

“Hahahaha, cepat belajar kamu”
***
Mendekati Ketep Pass, jalanan mulai menanjak. Gigi motor selalu switch antara gigi 1 dan gigi 2.

“Kasihan Rif ni motor. Kamu udah nyiksa motormu sendiri lhoh. Habis ini kamu harus memanjakan dan memperlakukan motormu ini dengan amat baik”

“Nyiksa? Justru kita sekarang ini sedang memaksimalkan potensi ni motor. Kita sedang tunjukkan kepadanya tentang kerasnya kehidupan. Kita sedang mengajarinya untuk tidak gampang menyerah pada keadaan”

“Boleh lah, terserah apa maunya kamu aja”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar