Teringat masa sekolah, ketika SD-SMP-dan SMA, daftar hadir siswa selalu diawali dari inisial nama abjad paling depan. Nama dengan inisial A adalah salah satu doa yang paling baik. Konsekuensinya, nama dengan awalan A bertebaran di mana-mana. Dan menjadi suatu hal yang umum jika daftar hadir kelas-kelas sekolah yang berada di Indonesia selalu diawali dengan nama siswa yang berinisial A.
Resty, Syafril, Ridho, Ganang |
Dan itu yang terjadi pada pendakian pertamaku di tahun 2016. Gunung dengan inisial A, Gunung Andong menjadi awal pendakian di tahun 2016. Gunung yang bagi pemburu ketinggian sering diacuhkan. Gunung yang bagi banyak pendaki hanya sebagai tempat mampir setelah ke Merbabu atau Merapi.
Ketinggian bukan pertimbangan utama bagi mereka penikmat keindahan. Lama perjalanan bukan tujuan bagi petualang. Gunung tetaplah gunung. Selalu ada yang dinikmati, dirasakan, diambil pelajaran, dan diceritakan betapapun ketinggian dan waktu untuk meraihnya.
Pun demikian dengan Gunung Andong, keindahannya tidak kalah dengan gunung-gunung yang lainnya. Cerita yang diberikan olehnya selalu memberikan pengalaman dan pelajaran yang berbeda.
Bukan kesengajaan untuk memulai pendakian dari gunung berinisal A. Ini hanya satu langkah diantara banyak rencana pendakian. Pendakian ke gunung-gunung yang tidak hanya berinisial A. Pendakian yang tidak harus sesuai urutan abjad dalam huruf latin. Arjuno, Argopuro, Ciremai, Papandayan, Penanggungan, Raung, Slamet, dan Welirang. Semoga ada waktu, biaya, kesehatan, dan kesematan untuk datang ke semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar