Pages

Kamis, 26 Mei 2016

Menjaga Kewarasan dengan Berliterasi

Telah hilang sebagian kewarasan dalam diri kita, manusia. Iki jaman edan, sopo sik ora ngedan ora bakal keduman. Orang-orang harus saling mengalahkan untuk mendapatkan sesuap nasi, harus saling sikut dan menjatuhkan untuk mengumpulkan rejeki. Manusia berlomba menciptakan sensasi untuk mempertahankan eksistensi diri.

Sensasi, telah menjalar ia kepada sendi-sendi yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Yang semula hanya berkutat pada jagat hiburan, sensasi kini telah sampai pada aras-aras pemikiran, aras logika. Literasi dalam makna yang sempit, “membaca dan menulis” telah disusupi oleh antek-antek pemuja sensasi. Baca-tulis yang belum menjadi budaya pada kenyataannya mampu menciptakan perselisihan, merongrong persaudaraan dan memecah belah persatuan.

Berita dan informasi yang siapa saja dapat memproduksi, mengkonsumsi, dan mengkritisi menjadi alat penyebar kebencian yang baru. Kebenaran disamarkan dan fakta diarahkan kepada golongan pemiliki kepentingan. Informasi yang seharusnya mengokohkan dasar pengambilan keputusan dan tindakan faktanya justru mengacaukan nalar. Logika dibenamkan oleh banyaknya kebenaran umum yang beredar. Tidak ada yang abu-abu. Adanya hitam atau putih. Dan keduanya memliki pendukung yang sama banyaknya. 

Pemikiran hanya dapat dilawan lewat pemikiran. Literasi dalam makna yang sempit hanya dapat dilawan dengan literasi dalam makna yang lebih luas. Literasi dalam makna yang lebih luas tidak hanya sebatas pada kegiatan membaca dan menulis. Literasi (UNESCO) juga mencakup kemampuan mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, menciptakan, mengkomunikasikan, dan kemampuan berhitung melalui materi tertulis dan variannya. Verifikasi, identifikasi, dan menafsirkan apa yang dibaca mejadi sangat penting untuk mempertahankan sehatnya logika dan kebenaran nalar. 

Literasi sebenar dan sesungguhnya adalah benteng penahan dari ganasnya propaganda kebencian. Literasi membentengi diri dari mudahnya terprovokasi hitam-putih nya informasi media. Literasi menahan diri dari membuat dan menyebar informasi yang tidak jelas kebenarannya, tidak jelas kebermanfaatannya. 

Berliterasi adalah memilih tetap waras di jaman yang semakin edan. Berliterasi adalah melawan degradasi nalar. Berliterasi adalah menjaga kewarasan.

Sudahkan kita semua berliterasi hari ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar