Alhamdulillah bulan Ramadhan telah datang dan akan berlangsung hingga beberapa hari kedepan. Salah satu bulan spesial dengan banyak keutamaan, bulan dengan banyak keberkahan, bulan ketika manusia berlomba-lomba dalam kebaikan dan sebisa mungkin menghindari perbuatan penyebab kerusakan.
Puasa, ibadah utama yang wajib dilaksanakan oleh orang-orang beriman selama Bulan Ramadhan. Ibadah yang di-spesialkan Tuhan karena pada saat puasa hanya Tuhan dan manusia yang bersangkutan yang tahu.
Tanpa menggugurkan kewajiban berpuasa, pahala orang yang memberi buka orang berpuasa akan sama dengan orang yang berpuasa. Dengan salah satu alasan tersebut kemudian banyak masjid dan tempat-tempat umum menyediakan menu buka puasa gratis bagi siapa saja yang berkunjung.
Takjil dan buka puasa gratis, salah satu momen yang ditunggu selama Ramadhan. Dengan maksud mengikuti kajian yang biasanya dilakukan sebelum pembagian takjil ataupun sekedar ingin mendapatkan makan gratis, takjil dan buka puasa gratis selalu laris manis. Selalu saja tidak tersisa dan bahkan kurang karena banyaknya orang.
Dan samakah, orang yang tidak mencari dan mengambil takjil berniatkan agar orang lain kabagian dengan orang yang memberi makan orang yang berpuasa. Secara logika, tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya dapat dibenarkan. Saat melewatkan mengapatkan takjil gratis, akan ada orang lain yang mendapatkannya. Dari sisi niat, sudah ada niatan untuk memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mendapatkan makanan untuk buka. Dari sisi aksi, tentu saja berbeda. Memberi kesempatan tentu saja berbeda dengan memberi makan. Belum ada yang telah menjadi milik kita kemudian diberikan. Berbeda dengan pengertian memberi makan yang sesungguhnya. Dalam pengertian memberi makan yang sesungguhnya, telah terdapat bahan yang dikeluarkan, ada usaha yang dilakukan, dan ada hak milik yang diberikan.
Namun, segala sesuatu kembali lagi kepada yang Maha Memberi Penilaian. Sama ataupun beda baik dari sisi ataupun aksinya, segala kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan. Niat baik, walapun tanpa perbuatan yang baik pasti akan mendapatkan balasan yang baik.
Ya, sama dan beda yang hakiki tentu saja harus dikemblikan kapada Tuhan Seluruh Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar