Pages

Selasa, 29 November 2016

Hasil Aplikasi Teknik Pomodoro

Percayalah, saya tidak sedang mempersalahkan kemajuan teknologi yang juga memberikan dampak negative pada manusia. Gawai dengan segala macam fasilitas yang menyertainya sedikit banyak mempengaruhi tingkat konsentrasi pemakainya. Jangankan dalam menjalankan aktivitas dan pekerjaan, menjelang, sedang, dan setalah tidur pun gawai tetap menjadi pusat perhatian.

Bukan satu-satuya faktor, tetapi paling tidak, khususnya saat ini, gawai adalah salah satu pemecah konsentrasi paling mutakhir. Betapa banyak waktu produktif yang tersita karena adanya notifikasi di gawai. Mulai dari notifikasi pesan penting sampai dengan hal yang remeh temeh sedikit banyak menyedot perhatian sehingga mengganggu pekerjaan.

Tetapi bukan itu yang ingin kutekankan. Bukan lagi fokus pada sumber permasalahan, melainkan mulai mencoba untuk fokus pada pemecahan. 

POMODORO, merupakan suatu metode untuk meningkatkan produktivitas dengan cara meningkatkan fokus pada satu pekerjaan/kegiatan. Teknisnya, fokus pada suatu pekerjaan selama 20-25 menit kemudian istirahat selama 5-10 menit, lalu kembali fokus ke pekerjaan dan diulang sampai pekerjaan selesai. Perhatian harus benar-benar dipusatkan dan tidak boeh terlaihkan oleh hal-hal lain, semisal gawai dengan segala pemberitahuannya, teman sekerja yang mengajak berbicara, dan hal-hal lain yang mengalihkan perhatian dari pekerjaan.

Dan jadilah ini, tulisan amat sangat pendek hasil aplikasi teknik pomodoro. Tidak bisa dikatakan baik apalagi sempurna, dan memang bukan label itu tujuannya. Setidaknya, saya tahu bahwa butuh usaha keras untuk menghasilkan sedikit tulisan ini. Bukan usaha untuk membuat tulisannya, tetapi usaha untuk menahan diri dari pengalih perhatian selama teknik ini diaplikasikan.

Satu hal yang mungkin dapat diambil sebagai pelajaran, bahwa sebenarnya kita bisa menahan diri dari kesenangan-kesenangan semu yang melenakan. Kita bisa fokus pada kebermanfaaan dan kesenangan yang lebih hakiki dan berkelajutan.

Sekecil apapun hasil yang didapatkan, tetaplah berusaha dan mencoba. Setidaknya berusaha dan mencoba adalah bentuk keberpihakan kita pada ketidakpasrahan, pada ketidakmalasan, dan pada ketidakbodohan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar