Pertanyaan yang Belum Sempat Diajukan dan Mendapat Jawaban dari Hi-Tec

Minggu, 6 Desember 2015 ising-iseng saya dan Ridho ke pameran outdoor gear yang diselenggarakan di LPP Yogyakarta. Sebenarnya gak iseng juga karena sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelum benar-benar hari tersebut berlangsung. Sementara saya muter sambil melihat-lhat barang yang dipajang di dalam auditorium LPP, terdengar dari luar terdapat presentasi tentang sepatu hi-tec. Sambil melihat barang yang dapat dilihat dan mungkin dapat dibeli, curi-curi dengar kulakukan untuk mengetahui informasi terkait sepatu produksi hi-tec. Dan memang namanya hanya curi-curi, informasi yang didapatkan pun tidak detail. Sedikit yang teringat adalah terkait keunggulan material dan teknologi yang tertanam pada sepatu hi-tec.

Contoh sepatu hi-tec. Sumber gambar: http://www.hi-tec.com/id/

Memasuki sesi tanya jawab, presenter berjanji akan memberikan door prize berupa sepatu hi-tec bagi siapapun yang memiliki pertanyaan yang bagus. Satu pertanyaan yang bagus diajukan oleh seorang perempuan yang katanya pecinta gunung. Pertanyaan singkatnya adalah sepatu hi-tec yang paling cocok  digunakan untuk mendaki gunung di Indonesia yang notabene antara satu dengan yang lain memiliki relief yang berbeda. Terdapat gunung dengan trek pasir, batuan, ataupun juga tanah liat yang licin. Pertanyaan yang lain adalah terkait kekuatan hi-tec untuk digunakan di iklim tropis seperti Indonesia. Telah dibuktikan kekuatan dan teknologi yang tertanam pada sepati hi-tec di negara-negara eropa. Apakah teknologinya juga dapat digunakan di daerah tropis seperti Indonesia?

Jawaban singkatnya, sepatu hi-tec yang dipasarkan di Indonesia sudah sesuai untuk kondisi iklim dan topografi di Indonesia. Jadi sebelum sepatu dimasukkan ke Indonesia, terlebih dahulu dilakukan survey pasar dan keadaan alam di Indonesia. Dan berdasarkan hasil survey, semua yang dipasarkan sudah sesuai untuk alam di Indonesia, bahkan juga sudah sesuai kondisi keuangan masyarakat Indonesia. Terkait dengan kondisi relief gunung di Indonesia, tekonologi yang tertanam pada sepatu hi-tec sudah mendukung untuk digunakan mendaki gunung di Indonesia.

Terpacu keinginan mendapatkan door prize, otak ini berputar untuk mencari pertanyaan yang sekiranya lebih berbobot dari yang diajukan sebelumnya. Tapi karena memang bego, tidak ada satupun ide pertanyaan yang muncul. Baru setelah acara selesai, ide pertanyaan itu beru terlintas di kepala. Pertanyaan yang belum sempat diajukan adalah:

1. Seberapa besar pengaruh atau urgensi teknologi yang tertanam pada sepatu hi-tec terhadap kegiatan mendaki gunung? Kita tahu bahwa orang yang berada di belakang senjata lebih urgen daripada senjata itu sendiri. Sejauh pengalaman dan pengamatan, banyak pendaki gunung di Indonesia yang memakai sepatu sneakers atau sepatu olahraga biasa. Jam terbang pendaki Indonesia telah meningkatkan teknik pendakian sekaligus adaptasi dengan sepatu gunung yang sudah beredar lebih dahulu di Indonesia ataupun sepatu biasa. Dan bagi sebagian besar orang, jam terbang telah berhasil menjadikan sepatu non gunung dapat mencapai puncak gunung lalu kembali lagi rumah masing-masing.
2. Kemunculan produk-produk outdoor gears termasuk hi-tec sedikit-banyak, baik secara langsung ataupun tidak langsung telah memfasilitasi manusia atau semakin banyak manusia untuk mencapai tempat-tempat yang dahulunya masih sepi ataupun belum pernah dijangkau manusia. Konsekuensi logis yang juga sudah banyak buktinya adalah berkurangnya keindahan atau bahkan kerusakan alam itu sendiri. Parameter yang paling banyak dilihat adalah keberadaan coretan vandalisme dan sampah yang menumpuk. Sebagai pihak yang menurut saya juga bertanggung jawab, apa yang telah atau mungkin akan dilakukan hi-tec untuk setidaknya menunda dan mengurangi kerusakan alam atau mungkin bahkan memperbaiki alam ini bersama dengan para climbers dan traveller?

Dua pertanyaan yang baru sempat diajukan dan belum mendapatkan jawaban. Semoga pihak hi-tec ataupun yang memiliki jawaban bisa memberikan jawaban. Dan kalaupun tidak ada yang memberikan jawaban, biarlah saya sendiri yang mencari jawabannya.