Rabu, 13 Januari 2016

Bermodalkan Sendok dan Garpu

Kalau dikatakan mirip dengan tampilan luar rumah teletubies, sebenarnya tidak juga. Berbentuk setengah bola sedikit tidak beraturan dengan rumput yang tumbuh kurang teratur tentunya berbeda dengan rumah teletubies yang begitu beraturan. Tapi tetap saja diberi nama bukit teletubies. Itulah kumpulan bukit yang berada di sekitaran puncak Gunung Prau. Gunung di dataran tinggi Dieng yang saat ini sedang menjadi salah satu tujuan wisata paling diminati. 
Jika mau mengakui, penamaan bukit teletubies tentunya tidak sesuai dengan kearifan lokal daerah setempat. Jika sesuai dengan kearifan lokal, mungkin namanya adalah bukit setengah kentang atau bukit ujung carica. Sesuai dengan bentuknya yang seperti setengah umbi kentang atau juga seperti ujung buah carica. Namun, bukan nama dan filosofinya yang ingin saya paparkan. Pengalaman yang terjadi di sana yang ingin saya ceritakan.

Berawal dari penemuan sebuah garpu yang tergeletak diantara rerumputan yang tumbuh. Kemudian muncul ide untuk bertahan dari kelaparan dengan hanya bermodalkan garpu dan sendok.

Di gunung, sudah menjadi aturan tidak tertulis atau juga semacam etika untuk menawarkan makanan kepada pendaki yang lain. Segera setelah selesai masak atau ketika sedang makan dan kebetulan ada yang melintas, maka secara otomatis akan menawarkan makanan kepada orang tersebut. 

Dan benar saja, baru berjalan sebentar pasca menemukan garpu,

“Mampir dulu Mas, makan?!”, sekelompok pendaki yang sedang makan di teras tenda menawarkan makanannya.

“Beneran Mas? Ini saya bawa garpu sama sendok lhoh”, jawabku dengan sedikit bohong karena faktanya hanya membawa garpu tanpa sendok.

“Iya Mas, tapi udah mau habis”, jawab salah satunya sambil ketawa.

Dari situ kemudian muncul ide untuk selalu membawa sendok dan garpu ke manapun ketika sedang mengeksplorasi keindahan gunung. Segera setelah ada yang menawari makan, langsung saja bergabung tanpa bingung peralatan makan.

Namun kemudian, ide itu ditentang sendiri oleh nurani. Terdapat etika lain, dan mungkin lebih dari sekedar etika. Terdapat di dalam anjuran agama untuk lebih mementingkan memberi daripada menerima. 

Menjadi orang yang hanya bermodal sendok dan garpu pastinya diperbolehkan. Tetapi menjadi orang yang menawarkan dan memberikan makanan untuk orang yang bermodal sendok dan garpu adalah lebih utama. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar