Senin, 25 Januari 2016

Perjanjian Arienovo

Akhirnya, Handphone Lenovo ku kembali setelah lebih dari satu setengah bulan menepi. Di service center, handphone atau yang lebih popular dengan istilah smartphone tersebut harus diperbaiki agar lcd nya dapat kembali bekerja dengan normal dan optimal. Menyenangkan sekaligus memberikan sebuah kekhawatiran.

Menyenangkan dengan adanya beberapa aplikasi dan fitur yang dapat membunuh kebosanan, menambah pengetahuan, dan bahkan meningkatkan produktivitas. Menghawatirkan justru dengan banyaknya hiburan yang ditawarkan. Hiburan yang justru melencengkan dari alasan utama mengapa smartphone diciptakan, atau setidaknya dari mengapa saya dulu membelinya.

Berdasarkan pengamatan, pengalaman, dan perenungan atas kepemilikan smartphone yang juga belum terlampau lama, justru mudharatnya lebih banyak daripada manfaatnya. Memang banyak informasi yang lebih mudah didapatkan dan komunikasi jarak jauh pun menjadi lebih bervariasi dan mudah dilakukan. Namun, banyak kemudian waktu yang justru tidak bermanfaat sebagaimana mestinya, terlampau banyak fokus tertuju padanya, dan akhirnya mengurangi produktivitas.

Cermin Mulut

Bilik berukuran 2 x 3 meter tersebut lebih ramai dari biasanya. Tiga orang perempuan berumur 22 an tahun berdiskusi dibalakang sandaran tempat duduk. Seorang lelaki duduk di bangku sambil mendengarkan obrolan ketiga perempuan di belakangnya. Hanya mendegarkan tanpa tahu bahasan apa yang diobrolkan.
cermin mulut
Zainuri, seorang mahasiswa semester dua digit sedang melakukan pemeriksaan sebagai salah satu tahapan dalam proses pemasangan gigi palsu. Bunga adalah koass yang bertanggung jawab untuk pemasangan gigi palsu Zainuri, sementara Melati dan Mawar adalah teman Bunga yang membantu proses pemeriksaan Zainuri.

“Koass rumah sakit gigi di sini baik-baik.”, ucapan Zainuri sontak menghentikan diskusi yang dilakukan Bunga, Melati, dan Mawar.

“Di rumah sakit manapun, dokter, suster, perawat, dan koass pasti baik kok Mas”, jawab Bunga dengan ramah dan diplomatis.

Senin, 18 Januari 2016

Pemimpin Seperti apa Manusia Itu?

Pernah suatu ketika malaikat bertanya kepada Tuhan perihal kehendak-Nya untuk menjadikan manusia, makhluk yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah, sebagai khalifah di bumi. Tuhanpun menjawab bahwa Dia mengetahui apa yang tidak diketahui oleh malaikat. Dan benar saja, malaikat, makhluk yang senantiasa memuji dan mensucikan Tuhan, tidak mengetahui apa yang dapat diketahui oleh manusia.
awan gunung andong
manusia harus dapat mengelola bumi dan seisinya untuk kemaslahatan semua
Mungkin bukan hanya alasan kelebihan pengetahuan manusia yang menjadikan Tuhan ingin menjadikannya khalifah di bumi. Masih terdapat beberapa alasan/rahasia yang mungkin belum terungkap hingga kini. Namun yang jelas, tendensi kekhawatiran malaikat dari pertanyaanya kepada Tuhan benar-benar terjadi.

Dalam sejarah peradaban manusia, sudah tidak terhitung lagi banyaknya kerusakan akibat ulah manusia. Perang yang senantiasa memakan korban jiwa. Kekerasan yang terjadi di mana-mana. Dan bahkan dalih memanfaatkan yang telah Tuhan anugerahkan pun pada akhirnya berujung pada suatu kerusakan dan hilangnya banyak jiwa.

Jumat, 15 Januari 2016

Tampungan Tulisan Afkir Kompasiana

Sudah jalas alasan Ransel Kucel ini dibuat. Walaupun mungkin hanya sekilas dan tidak terperinci, bagian about sudah cukup memberikan penjelasan. Satu hal yang perlu ditambahkan, Ransel Kucel ini juga merupakan tampungan tulisan afkir kompasiana. Tulisan yang juga merupakan hasil karya sendiri. Afkir berdasar batasan pengertian saya pribadi karena di kompasiana memang tidak ada tulisan yang benar-benar diafkir/dibuang. 
logo kompasiana
sumber gambar: kompasiana.com
Batasan tulisan afkir kompasiana sangat sederhana. Tidak dibaca lebih dari dua puluh orang, atau tidak terdapat satupun komentar, atau juga tidak mendapat satupun nilai.

Berbeda dengan yang langsung saya publish di Ransel Kucel, di kompasiana tema tulisan biasanya lebih berdampak untuk masyarakat pembaca secara umum. Oleh karena itu, potensi dan harapan untuk dapat dibaca lebih banyak orang juga lebih tinggi. Dan pada akhirnya, ketika kenyataan tidak sesuai dengan potensi dan harapan, ketika tulisan masuk ke dalam katagori afkir, maka diperlukan media untuk menampung dan mempublis ulang tulisan yang diafkir.

Kamis, 14 Januari 2016

Petani Menagih Janji Januari

Padi yang ditanam dua minggu lalu tidak menunjukkan pertumbuhan sebagaimana mestinya. Tanaman kerdil dengan daun berwarna kekuningan. Tanaman yang semestinya mendapatkan asupan pupuk seminggu yang lalu harus lebih sabar menunggu. Bukan karena kelangkaan ataupun ketidakmampuan petani dalam membeli pupuk. Tetapi karena hujan yang tidak lagi datang.
olah tanah, traktor

Terakhir turun hujan adalah sekitar dua hari setelah rata-rata petani melakukan pindah tanam bibit padi, yang artinya juga dua minggu yang lalu. Dua minggu yang sangat lama untuk sawah tadah hujan. Dua minggu yang sangat krusial untuk bibit yang baru berumur kurang dari satu bulan.

Rabu, 13 Januari 2016

Bermodalkan Sendok dan Garpu

Kalau dikatakan mirip dengan tampilan luar rumah teletubies, sebenarnya tidak juga. Berbentuk setengah bola sedikit tidak beraturan dengan rumput yang tumbuh kurang teratur tentunya berbeda dengan rumah teletubies yang begitu beraturan. Tapi tetap saja diberi nama bukit teletubies. Itulah kumpulan bukit yang berada di sekitaran puncak Gunung Prau. Gunung di dataran tinggi Dieng yang saat ini sedang menjadi salah satu tujuan wisata paling diminati. 
Jika mau mengakui, penamaan bukit teletubies tentunya tidak sesuai dengan kearifan lokal daerah setempat. Jika sesuai dengan kearifan lokal, mungkin namanya adalah bukit setengah kentang atau bukit ujung carica. Sesuai dengan bentuknya yang seperti setengah umbi kentang atau juga seperti ujung buah carica. Namun, bukan nama dan filosofinya yang ingin saya paparkan. Pengalaman yang terjadi di sana yang ingin saya ceritakan.

Senin, 11 Januari 2016

Jomblo yang Pembina Upacara

Dari kejauhan masih terdengar sayup suara adzan, namun Tito dan Joni sudah selesai melangsungkan sholat Maghrib mereka. Jauh lebih awal dari biasanya, yang hampir adzan Isya, sholat maghrib baru dilangsungkan. Memiliki hafalan satu surat lebih banyak, Titolah yang menjadi imam untuk Joni. Dan bukan hanya untuk Joni karena di belakang mereka juga berjajar empat perempuan yang juga siap untuk sholat maghrib.

Hanya enam orang, namun termasuk ramai untuk ukuran mushola yang berada di salah satu sudut gedung kampus. Termasuk ramai untuk ukuran hari sabtu, hari ketika jalan-jalan atau pulang ke kampung halaman lebih menyenangkan. Dan hanya orang yang totalitas pada kegiatan di kampus atau terpaksa karena keadaan lah yang masih bertahan.

Merasa kenal dengan keempat perempuan yang menjadi makmumnya, Tito memulai pembicaraan, “Kok masih di kampus Dik? Ada acara apa?”

“Lagi persiapan untuk acara besok Mas”, Santi menjawab pertanyaan kakak angkatannya tersebut.

“Rajin bener,, acara apa emang?”

Jumat, 08 Januari 2016

Diawali Dari A, Andong

Teringat masa sekolah, ketika SD-SMP-dan SMA, daftar hadir siswa selalu diawali dari inisial nama abjad paling depan. Nama dengan inisial A adalah salah satu doa yang paling baik. Konsekuensinya, nama dengan awalan A bertebaran di mana-mana. Dan menjadi suatu hal yang umum jika daftar hadir kelas-kelas sekolah yang berada di Indonesia selalu diawali dengan nama siswa yang berinisial A.
Resty, Syafril, Ridho, Ganang
Dan itu yang terjadi pada pendakian pertamaku di tahun 2016. Gunung dengan inisial A, Gunung Andong menjadi awal pendakian di tahun 2016. Gunung yang bagi pemburu ketinggian sering diacuhkan. Gunung yang bagi banyak pendaki hanya sebagai tempat mampir setelah ke Merbabu atau Merapi.

Sabtu, 02 Januari 2016

Fungsi Lain Jas Hujan Model Batman

Jalan Magelang lebih ramai dari kebanyakan hari sebelumnya. Libur Maulid Nabi dan Natal yang dilanjutkan dengan weekend menjadikan serangkaian hari libur yang panjang. Hari yang banyak orang pergi melancong, memenuhi jalanan-jalanan di kota-kota tujuan pariwisata, termasuk kota Jogja.

Dan cukup melelahkan berkendara sepeda motor di jalanan yang mengharuskan menekan tuas rem sesering mungkin. Lelah dan gerah dengan balutan jas hujan tanpa sedikitpun terkena tetesan hujan. Mendung tidak selalu hujan sudah terbukti kebenarannya. Sedia payung sebelum hujan harus diiringi dengan kemampuan memprediksi.

Dan selain gerah, berkendara dengan jas hujan model batman di antara pengendara yang hanya berkaos ataupun jaket adalah aneh. Tetapi show must go on. Sudah terlalu tanggung untuk berhenti sekedar untuk mencopot jas hujan. Harus ada hal positif yang bisa diambil setidaknya hanya untuk pembenaran atas keputusan yang membuahkan tindakan.

Hal positif itu datang setelah mobil di depan berhenti dengan tiba-tiba. Berhenti mendadak tanpa membuatku yang berada di belakannya menabrak. Masih tersisa beberapa sentimeter untuk menuju kategori menabrak. Selain tetu karena kehendak Gusti Allah, ini semua pasti faktor jas hujan model batman yang dikenakan.