Sabtu, 24 Juni 2017

Kalah Telak

Dan tinggal hitungan jam Ramadhan akan meninggalkan kita semua. Bulan istimewa dengan segala keutamaannya sebentar lagi akan usai. “Bulan ujian” sebagai pembuktian siapa yang layak mendapatkan predikat pemenang. Predikat yang ditandai dengan semakin bertaqwa nya bagi siapapun yang mendapatkannya. Sebuah predikat yang langsung diberikan oleh Allah SWT. 
Sebuah kemenangan hakiki yang seringkali terdistrosi oleh kemenangan-kemenangan semu. Sebuah klaim kemenagan yang otomatis didapatkan segera setelah Ramadhan terlewatkan. Syawal, dengan klaim sebagai bulan kemengan bagi siapapun yang telah melewati Ramadhan, bahkan tanpa mengikuti “ujian” di sekalipun. 

Bermodalkan kebiasaan ibadah selain di bulan ramadhan yang dibawa ke bulan ramadhan, kemenangan itu juga diklaim kan. Prinsip “Lebih baik sedikit tetapi konsisten daripada langsung banyak tetapi tidak konsisten” hanyalah pembenaran untuk merasa cukup akan ibadah yang biasanya telah dilakukan. Merasa tidak perlu untuk menambah intensitas dan kualitas ibadah di bulan Ramadhan. 

Kemenangan yang tidak benar-benar didapatkan. Sebuah kekalahan yang telak. Kondisi babak belur kalau tidak mau dikatakan hancur lebur. 

Penyesalan yang hanya akan menjadi penyesalan ketika tidak diikuti dengan tindakan perbaikan. Perbaikan yang hendaknya dilakukan selama sebelas bulan sebelum Ramadhan dan ditingkatkan sampai puncak ketika Ramadhan tiba. Upaya-upaya perbaikan yang harus juga disertai harapan-harapan agar bisa dipertemukan dengan Ramadhan di tahun berikutnya. 

Semoga semoga semoga 

Aamiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar