Minggu, 19 Februari 2017

Balada Kopi


“Kenapa tak jadi kau mencicipi kopi dariku?” 

“Setelah kutahu perlakuanmu terhadap kopi itu, aku memutuskan untuk mengurungkan niatku?” 

“Perlakuan apa? Khawatirkah kau akan adanya sianida di dalam kopi buatanku?” 

“Bagiku lebih buruk dari itu! Telah kau lap cangkir untuk kopi itu dengan kaos mu yang semua orang telah tahu bawasannnya kaos itu telah kau pakai sejak sehari lalu. Bukankah itu menjijikkan?” 

“Lalu kanapa dengan cangkir yang telah ku lap dengan kaosku ini?” 

“Kaosmu tidak pernah bermasalah bagiku. Masalahnya adalah keringat yang menempel di kaosmu!” 
“Biar sedikit kujelaskan padamu, tentang kebermanfaatan keringat yang menjadi kekhawatiran terbesarmu. Memang ada asam dan asin dalam keringatku, mungkin dalam keringat kita semua. Kau tahu, banyak vitamin C dalam hampir semua benda yang berasa asam. Kau tahu juga kan vitamin C banyak dibutuhkan untuk meningkatkan imun tubuh, untuk memperbaiki jaringan kulit, untuk meningkatkan mood, bahkan dapat juga sebagai anti stroke. Kau tahu juga kan garam asin dan mengandung banyak yudium. Bukankah keringat yang asin juga sama saja? Tidak tahu manfaat yodium? Itu lhoh yang mencegah penyakit gondok, dapat mencegah keterbelakangan mental, mampu meningkatkan kecerdasan, dan seperti vitamin C, yodium juga mampu mencegah stroke. Dan dengan pengetahuan itu kau masih menolak kopi dariku?” 

“Sekarang tetap aku tolak. Tetapi bukan lagi masalah keringat dari kaosmu.” 

“Lantas apa?” 

“Aku hanya gak mau terlalu cerdas sepertimu. Terlalu cerdas karena menenggak yodium hasil sekresi tubuhmu sendiri. Sudah habiskan saja kopimu! Dan terimakasih telah menawariku”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar