Minggu, 26 Februari 2017

Manusia Nir Dengar Nasihat

Biar sedikit kunasehati! Terlalu tidak bijaksana menyimpulkan seseorang dari apa yang dituliskannya. Yang ditulis memang apa yang dipikirkan, tetapi yang dipikirkan belum tentu apa yang dirasakan.
Lalu bagaimana dengan ungkapan you are what you think? kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Jadi, apa salahku yang mengetahui suatu ungkapan kemudian sedikit meyakininya? Toh ungkapan tersebut juga sudah menjadi semacam kebenaran umum.

Tiada sedikitpun yang salah. Dan memang tidak untuk mencari siapa atau apa yang benar dan apa yang salah. Bukankah aku bilang tidak bijaksana, bukan tidak benar. Penulis, siapapun dan apapun jenis tulisannya, bisa saja dia memposisikan diri sebagai orang lain. Menjadi orang di luar dirinya untuk mendapatkan lebih banyak sudut pandang. Menjadi orang di luar dirinya untuk memunculkan simpati atau empati dari dalam dirinya. Bisa saja orang yang tangguh menuliskan hal cengeng atau juga sebaliknya. Terkait ungkapan you are what you think, saya rasa tidak benar-benar itu menjadi sebuah kebenaran umum. Setidaknya mungkin berlaku sangat minim bagi penulis. Tak perlulah kujelaskan panjang lebar alasannya. Namun, pada intinya, yang dipikirkan bisa jauh dan bahkan amat jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam.

Ah,kamu ini memang pandai beralasan. Kalau memang lagi melankolis yang melankolis aja. Semua sudah jelas, baik tersirat ataupun tersirat dari tulisanmu. Mau kau mengakui ataupun tidak, aku tetap akan mengganggap yang kau tulis adalah dirimu. Kau menulis sesuatu yang girang ku anggap kau senang. Dan kaumenulis sesuatu yang melankolis, kuanggap kau sedang galau.

Terserah lah kalau memang maumu seperti itu. Bertambah satulagi berarti orang yang tak mau dinasehati. Setelah dua lainnya yaitu orang yang sedang jatuh cinta, pendukung pasangan calon kepala daerah, dan satu lagi, KAMU!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar